diskusi pertemuan 1

Berawal dari Niat dan Uang Receh, Berakhir di Ka’bah: Perjalanan Umroh yang Menggetarkan Hati

Berawal dari Niat dan Uang Receh, Berakhir di Ka’bah: Perjalanan Umroh yang Menggetarkan Hati

by Hasan Basri -
Number of replies: 0

Dari Warung Kecil ke Tanah Suci: Kisah Inspiratif Menuju Umroh Juni 2026

Tidak semua keajaiban datang dalam sekejap. Sebagian lahir dari kesabaran, kerja keras, dan keyakinan yang tak pernah pudar. Begitulah kisah Pak Rahman, seorang pedagang makanan ringan di kampung kecil di Jawa Tengah. Setiap pagi ia membuka warung sederhana di depan rumah, menjual gorengan, kopi, dan mi instan untuk tetangga sekitar.

Namun di balik rutinitas itu, ada satu mimpi besar yang ia simpan rapat-rapat: berangkat umroh sebelum usia 60 tahun. Mimpi itu bukan sekadar keinginan, tapi doa yang terus ia lantunkan setiap kali sujud.

Awal Mula dari Sebuah Niat Tulus

Tahun 2018, saat melihat siaran televisi tentang jamaah yang thawaf di Masjidil Haram, hati Pak Rahman bergetar. “Kapan aku bisa ke sana?” gumamnya pelan. Sejak itu, ia mulai menabung sedikit demi sedikit dari hasil jualannya.

Setiap malam, ia memisahkan uang seribu atau dua ribu rupiah dari hasil dagang untuk dimasukkan ke kaleng bertuliskan “Tabungan Umroh.” Banyak yang menertawakannya, menganggap itu hanya angan kosong. Tapi Pak Rahman tidak peduli. Ia percaya, jika niatnya tulus, Allah سبحانه وتعالى akan menunjukkan jalan.

Setiap kali membuka warung di pagi hari, ia berdoa agar rezekinya cukup untuk sekadar menabung hari itu. Ia tidak pernah menunda, karena baginya setiap rupiah yang disisihkan adalah bukti cinta kepada Allah سبحانه وتعالى.

Bertahun-tahun Berjuang, Hingga Doa Itu Terjawab

Delapan tahun berlalu, dan tabungan kaleng itu kini berubah menjadi rekening khusus. Ia sudah punya cukup dana untuk mendaftar Umroh Juni 2026. Ketika ia memegang bukti pembayaran pertama kali, air matanya menetes.

“Alhamdulillah, ya Allah... akhirnya Engkau panggil juga hamba-Mu yang fakir ini,” katanya lirih.

Pak Rahman memilih biro perjalanan terpercaya, pusat umroh, setelah mendapat rekomendasi dari teman masjidnya. Ia tak hanya tertarik dengan harga yang terjangkau, tapi juga pelayanan yang profesional dan bimbingan ibadah yang lengkap.

Keutamaan Umroh yang Menggetarkan Hati

Sejak mendaftar, semangat ibadah Pak Rahman semakin meningkat. Ia sering mendengarkan ceramah tentang keutamaan umroh, terutama sabda Rasulullah ﷺ:
“Antara satu umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ia meyakini, perjalanan umroh bukan hanya tentang melihat Ka’bah, tapi tentang membersihkan hati dan memperbarui niat hidup. Ia merasa ibadah itu adalah bentuk balasan Allah سبحانه وتعالى atas kesabarannya bertahun-tahun menjaga niat dan konsistensi.

Bagi Pak Rahman, setiap rupiah yang ia sisihkan bukan sekadar uang, tapi doa yang menembus langit. Ketika akhirnya ia menatap Ka’bah untuk pertama kalinya, tubuhnya bergetar. Ia sujud syukur, tak percaya mimpi yang dulu dianggap mustahil kini menjadi nyata.

Konsistensi yang Mengubah Nasib

Kunci keberhasilan Pak Rahman bukanlah penghasilan besar, melainkan konsistensi kecil yang dilakukan setiap hari. Ia menolak berpikir bahwa umroh hanya untuk orang kaya. Ia membuktikan bahwa dengan tekad dan disiplin, siapa pun bisa menjadi tamu Allah سبحانه وتعالى.

Bahkan ketika warungnya sepi, ia tetap menabung. “Kalau bukan hari ini, kapan lagi?” begitu prinsipnya. Ia tidak mau menunda kebaikan, karena takut tak punya waktu lagi nanti.

Anak-anaknya awalnya ragu, tapi kini mereka justru bangga dan menjadikan sang ayah sebagai inspirasi. “Ayah menunjukkan kalau impian besar bisa lahir dari langkah kecil,” kata putrinya dengan mata berkaca-kaca.

Mengapa Pilih Umroh Juni 2026?

Pak Rahman memilih Umroh Juni 2026 bukan karena kebetulan. Ia ingin berangkat di waktu yang nyaman bagi jamaah Indonesia—cuaca tidak terlalu panas, suasana Tanah Suci lebih tenang, dan banyak paket promo yang membuat biaya lebih ringan.

Selain itu, Juni juga menjadi simbol bagi dirinya: bulan di mana dulu ia pertama kali menulis niat umroh di buku kecilnya. “Allah سبحانه وتعالى seolah ingin mengingatkan bahwa doa yang tulus tak pernah kadaluarsa,” ujarnya dengan senyum penuh syukur.

Biro pusat umroh juga memberikan layanan lengkap, termasuk hotel dekat Masjidil Haram dan pembimbing ibadah yang berpengalaman. Semua ini membuat perjalanan ibadahnya terasa lebih tenang dan berkesan.

Inspirasi bagi Kita Semua

Kisah Pak Rahman mengajarkan bahwa berangkat umroh bukan sekadar urusan finansial, tapi tentang kesungguhan hati. Banyak orang punya rezeki berlebih tapi belum tentu terpanggil, sementara ada pula yang hidup pas-pasan namun Allah سبحانه وتعالى buka jalannya.

Jika hari ini kamu sedang menabung, jangan berhenti. Jika kamu baru berdoa, teruslah meminta. Karena umroh bukan soal siapa yang paling mampu, tapi siapa yang paling sabar dan yakin.

Mulailah langkahmu sekarang. Kunjungi pusat umroh dan lihat berbagai pilihan umroh juni 2026 yang mungkin menjadi bagian dari kisah perjalanan spiritualmu berikutnya. Karena siapa tahu, doa yang kamu panjatkan malam ini akan menjadi tiket menuju Baitullah tahun depan.